Sekolah Vokasi Harus Jalin Kerja Sama dengan Industri
Anggota Komisi X DPR RI Sri Meliyana mengatakan sekolah harus memikirkan dan membentuk program studi (prodi) atau jurusan yang dibutuhkan oleh industri. Harus ada match antara SMK dengan indsustri. foto:arief/afr
Sekolah pendidikan vokasi, baik sekolah menengah kejuruan maupun Diploma I-III, diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan industri. Sehingga, lulusan pendidikan vokasi dapat terserap secara maksimal. Selain itu, dengan adanya kerja sama itu, dapat mendukung pendidikan anak didik selama di sekolah vokasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui data Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017, menyebut bahwa tingkat pengangguran terbuka turun 0,11 poin, dari 5,61 persen pada realisasi tahun 2016 menjadi 5,50 persen pada realisasi tahun 2017. Dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan SMK yang paling tinggi menganggur dibanding tingkat pendidikan lain, yakni sebesar 11,41 persen.
“Sekolah harus memikirkan dan membentuk program studi (prodi) atau jurusan yang dibutuhkan oleh industri. Harus ada match antara SMK dengan indsust. Prodi itu tidak suka-suka saja dibuka, tapi harus lakukan kerjasama, melalui penjajakan kebutuhan industri itu,” kata Anggota Komisi X DPR RI Sri Meliyana, usai Rapat Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Politisi F-Gerindra itu menceritakan, pada kunjungan reses lalu, pihaknya mengunjungi Provinsi Bengkulu, dan melihat bahwa bahwa ada SMK yang sudah menjalin kerjasa sama dengan industri. Kerja sama itu terjalin antara SMK prodi otomotif dengan salah produsen sepeda motor.
“Jadi yang yang kita bayangkan, lulus dari SMK itu, mereka dapat bekerja di produsen motor itu. Atau membuka bengkel. Kalau sudah punya keahlian itu, tidak mungkin lulusannya tidak terserap. Kalau tidak terserap, mungkin tidak ada industri yang membutuhkan lulusan prodi itu,” analisa Meli, panggilan akrab Sri Meliyana.
Politisi asal dapil Sumatera Selatan itu memberikan pesan, kesuksesan pendidikan vokasi itu ketika bisa menjawab kebutuhan industri, sebagai pengguna dari lulusan vokasi. Sehingga, sekolah vokasi harus menjalin kerja sama dengan industri, guna mengetahui kebutuhan dari industri. (sf,mp)